Direktur Utama HITS Budi Haryono pernah bilang, target tersebut sesuai dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan di tahun 2018 yang diperkirakan mencapai 20%. Maka untuk memenuhi target tersebut, salah satu strategi yang akan diambil perusahaan adalah dengan melakukan diversivikasi pendapatan. Saat ini perusahaan tengah mengembangkan bisnis floating storage untuk produk gas.
Saat ini proyek regasifikasi terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) sudah ada yang bernama Jawa 1 di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas 170.000 meter kubik (m3) oleh PT Jawa Satu Regas. Dan, dua lainnya ada di Lampung serta Tajung Benoa. “Utilisasi dari FSRU baru sekitar 60% sampai 70%. Jadi masih banyak ruang untuk tumbuh. Ini produk untuk gas, jadi dari Bontang bawa gas dan gas di tampung di floating storagedan di regasifikasi kemudian di supply kembali,” ujar Budi dilansir dari Harian Neraca, Selasa (12/3/2019).
Penyediaan kapal baru pun masih akan menunggu dari kontrak baru FSRU yang saat ini masuk dalam proses tender. Perseroan juga menargetkan investasi di tahun 2019 mencapai USD62 juta. Adapun investasi tersebut meningkat dari realisasi investasi tahun 2018 yang berjumlah USD19,7 juta.
Menurut Budi, realisasi investasi yang berhasil dihimpun oleh HITS terdiri atas investasi dua kapal, yaitu oil tanker sebesar USD8,7 juta dan LPG tanker sebesar USD11 juta. Selain investasi kapal, di tahun 2018 HITS juga meraih investasi LNG sebesar USD20 juta.“Rencana investasi tahun 2019 meliputi LNG sebesar USD25 juta, oil tanker sebesar USD10 juta, chemical tanker sebesar USD5 juta, dan dredging sebesar USD22 juta,” ungkapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)