JAKARTA - Di tahun 2018, pencapaian kinerja keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) di luar ekspektasi investor. Pasalnya, emiten properti ini membukukan penurunan penjualan pendapatan usaha hingga 28,5% menjadi Rp5,03 triliun. Padahal di tahun 2017, APLN masih mencatat pendapatan Rp7,04 triliun.
Baca Juga: Bisnis Properti Lesu, Marketing Sales Agung Podomoro Baru Rp1,94 Triliun
Sekretaris Perusahaan APLN F. Justini Omas mengatakan, penjualan dan pendapatan usaha disumbang oleh penjualan lahan industri senilai Rp1,39 triliun. Penjualan dari pengembangan properti tercatat turun 34,7% dari Rp5,35 triliun menjadi Rp3,49 triliun di akhir 2018. "Sementara pendapatan berulang juga turun 8,9% dari Rp1,70 triliun menjadi Rp1,54 triliun di akhir 2018," kata Justini dilansir dari Harian Neraca, Selasa (2/4/2019).
Kemudian beban pokok penjualan dan beban langsung APLN turun 28% menjadi Rp2,62 triliun pada tahun 2018 dari Rp3,62 triliun di tahun 2017. APLN juga membukukan laba kotor sebesar Rp2,42 triliun pada 2018 atau turun 29,3% dibandingkan Rp3,42 triliun pada tahun 2017. "Di mana termasuk laba kotor dari penjualan lahan industri senilai Rp826,7 miliar," ujar Justini.