JAKARTA - Perusahaan pembuat minuman keras Eropa mengatakan mereka menghadapi kesulitan mengekspor minuman ke Indonesia di tengah ketegangan setelah Indonesia mengatakan tidak senang dengan keputusan Uni Eropa bahwa minyak sawit dianggap sebagai bahan bakar tak ramah lingkungan.
Baca Juga: Kejar Ekspor, RI Mulai Kembangkan Perdagangan Jasa
SpiritsEurope, yang mewakili asosiasi nasional perusahaan pembuat minuman keras Eropa telah mengetahui kesulitan anggotanya berbisnis di Indonesia. Mereka mengalami keterlambatan dalam mendapatkan izin untuk mengekspor produk UE ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia mengatur impor minuman beralkohol sesuai kuota tahunan. Perusahaan pembuat minuman keras UE menemukan produk non-UE, seperti tequila, mendapatkan persetujuan, namun produk-produk UE justru tidak, menurut sumber industri miras Eropa.