Sepekan sebelumnya, nilai film drama itu hanya 53%. Penjualan album Queen rata-rata antara 150-300 juta kopi. “Penjualan filmnya juga di luar perkiraan dan ini membuktikan selera masyarakat untuk menonton film bangkit dari sisi emosional mengingat Queen merupakan band legendaris, tak peduli apa pun yang di katakan kritikus,” ujar analis comScore, Paul Dergarabedian. Pada akhir 2018, di Metacritic, Bohemian Rhapsody mendapat kan nilai rata-rata 49 dari 100 dengan jumlah kritikus 45 orang. Jajak pendapat yang dilakukan CinemaScore juga menunjukkan rata-rata taraf “A” dari skala A+ sampai F, sedangkan PostTrak melaporkan para penyuka film rata-rata memberikan nilai 88%.
“Musik Queen mungkin tak tertandingi, tapi filmnya basi dan terlalu textbook . Kisahnya mengikuti sejarah revisionis yang hanya mementingkan kepentingan pribadi di mana legenda selalu dikedepankan dibanding kebenaran, sekalipun kebenaran jauh lebih menarik,” kata analis David Ehrlich yang memberi nilai D+. Film Bohemian Rhapsody yang juga diambil dari nama lagu populer karya Mercury, kembali membuat lagu-lagu Queen diputar di berbagai penyedia layanan streaming musik, termasuk Spotify dan di cover band terkenal. Film itu membangkitkan kejayaan band legendaris yang pernah menjadi inspirasi pemusik di dunia.
(Muh Shamil)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)