Isu Reshuffle Menguat, 4 Menteri Ekonomi Ini Layak Dipertahankan

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 10 Mei 2019 10:05 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

JAKARTA - Mendekati masa jabatan terakhir kabinet Jokowi-JK, isu reshufle berhembus dan hangat dibicarakan publik.

Terkait hal itu, pengamat politik dan pengajar universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai bila reshuffle benar akan dilakukan oleh Presiden Jokowi maka setidaknya ada 4 Menteri yang perlu dipertahankan oleh Jokowi.

“Mereka adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro,” ujar pengamat politik dan pengajar Universitas Paramadina Hendri Satrio di Jakarta, kemarin.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. dinilai mampu menter jemahkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang infrastruktur dan menjalankannya dengan baik.

“Basuki adalah garda terdepan dalam menghadirkan prasasti simbol pembangunan Jokowi. Menteri Basuki bisa dikatakan sangat jitu menerjemahkan visi Jokowi terkait infrastruktur,” ujar Hendri Satrio.

 Baca Juga: Soal Isu Reshuffle, NasDem: Sudah Injury Time, Lebih Baik Tunggu Kabinet Baru

Kedua, menurut Hendri, menteri yang layak dipertahankan adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Kendati berbagai kebijakannya juga memunculkan polemik, tapi kebijakan keras Susi dalam usaha meningkatkan produk per ikanan patut diacungi jempol. “Gayanya yang lugas membuat dirinya dianugerahi julukan the next people championoleh banyak kalangan,” imbuhnya.

Ketiga adalah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, kebijakan Amran yang sangat memperhatikan kesejahteraan petani mampu menggenjot hasil pertanian secara signifikan.

“Amran berhasil menjaga stok keamanan pangan yang membuat rakyat lebih nyaman, sebab ketersediaan pasokannya aman. Kebijakan Menteri Amran minim protes dari rak yat dan khalayak pertanian,” katanya.

Selanjutnya, menteri yang layak dipertahankan adalah Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

“Kajian perencanaan yang tepat dan akurat membuat Jokowi lebih mudah menetapkan kebijakan strategis. (Kajian perencanaan) yang terbaru adalah keputusan tentang pemindahan Ibukota Negara,” kata Hendri Satrio.

Menurut Hendri Satrio, sejumlah nama lain yang memang sangat dekat dengan Presiden Jokowi dan sangat mungkin masih dipertahankan antara lain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menko Kemaritim Luhut Binsar Pandjaitan.

“Menteri Luhut dan Menteri Pratikno memang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi dan sangat mungkin masih dipertahankan,” pungkasnya.

 Baca Juga: Isu Reshuffle, Menko Luhut: Tanya Presiden

Di sisi lain, pengamat politik dan pertanian, Prof Tjipta Lesmana menilai analisis pengamat ekonomi INDEF (Insititute for Development of Economics and Finance), Bhima Yudhistira tentang pertanian tidak akurat. Hal itu memberikan kesan Bhima tidak memahami perkembangan sektor pertanian, khususnya dalam era pemerintahan Jokowi.

“Data yang digunakan jauh dari valid dan tendensius,” ucap Tjipta di Jakarta, kemarin. Pertama, data BPS mencatat volume ekspor pertanian melonjak 26,9%. Jika, pada 2013 sebesar 33,5 juta ton, tahun 2018 meningkat menjadi 42,5 juta ton.

“Apa ini bukan suatu keberhasilan? Begitu juga PDB pertanian tumbuh 3,7%. Jika dua tahun yang lalu angkanya Rp969 triliun, tahun lalu men ca pai Rp1.005 triliun. PDB per tanian tumbuh melebihi tar get 2018 sebesar 3,5%,” sebut Tjipta.

Kedua, selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, inflasi bahan pangan juga menurun. Jika pada 2013 termasuk tinggi, kenyataannya Indonesia mampu menekan inflasi perta ni an dari 10,57% pada tahun 2014 menjadi 1,26% tahun 2017.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya