Defisit Neraca Perdagangan April 2019 Terparah Sepanjang Sejarah

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 15 Mei 2019 12:20 WIB
Kepala BPS Suhariyanto (Foto: Feby/Okezone)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada April 2019 mengalami defisit USD2,5 miliar. Defisit ini menjadi yang terbesar selama BPS merilis data neraca perdagangan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, laju ekspor Indonesia mencapai USD12,60 miliar atau turun 10,8% dibandingkan Maret 2019. Sedangkan impor sebesar USD15,10 miliar atau naik 12,25% dibanding Maret 2019.

"Jadi secara total, neraca perdagangan kita pada April defisit sebesar USD2,56 miliar. Tapi (defisit April 2019 terparah) yang ada betul. Defisit (terdalam) di Juli 2013 sebesar USD2,3 miliar. Tapi data lengkapnya saya tidak bawa," ujarnya, di Gedung BPS Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Baca Juga: Ekspor Anjlok, Neraca Perdagangan April Defisit USD2,5 Miliar

Dia mengatakan, untuk laju nilai ekspor pada April 2019 sebesar USD12,60 miliar. Jika dibandingkan dengan Maret berarti turun 10,80%.

"Apa yang membuat ekspor turun? Itu terjadi karena ekspor migas turun sebesar 34%, dan non migas 8,98%. Nilai ekspor ini juga alami penurunan dibandingkan April 2018. Penurunan tajam 13,10%," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyatakan, beberapa komoditas terpengaruh pada ekonomi global dan perang dagang yang kian memanas.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya