"Kalau menurut data settlement, antara 13-16 Mei terjadi aliran modal asing yang keluar dari Indonesia nett jual Rp11,3 triliun. terdiri dari Rp7,6 triliun SBN nett jual dan Rp4,1 triliun saham. ini dua-duanya umumnya adalah investor jangka pendek atau sifatnya trade, biasanya mereka masuk, termasuk juga di awal tahun ini," paparnya.
Baca Juga: BI Akui Ekonomi RI Tengah Tertekan
Menurut Perry, hal ini juga memberikan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Meski demikian, BI selalu berada di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan intervensi ganda, baik melalui pasar valas di spot maupun DNDF.
"Demikian juga pembelian SBN dari pasar sekunder. Dengan tetap menjaga mekanisme pasar. itu yang terus kita lakukan sehingga kita juga selain men-supply di valasnya juga membeli SBN dari pasar sekunder," ujarnya.
(Rani Hardjanti)