Terintegrasi, Skybridge Stasiun LRT Velodrome-Halte Busway Dikebut

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 17 Mei 2019 11:03 WIB
Foto: Proyek LRT Jakarta (Okezone)
Share :

JAKARTA – Pembangunan jembatan penghubung (skybridge) Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun dengan Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun dikebut. Jembatan tersebut mengintegrasikan moda transportasi massal seperti halnya di Stasiun MRT ASEAN yang terkoneksi dengan halte Transjakarta koridor XIII Ciledug-Tendean.

“Kita lagi kejar jembatan koneksinya, dari area berbayar ke area berbayarnya halte Transjakarta. Jadi enggak perlu ke luar stasiun,” ujar Direktur Proyek LRT dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin kemarin.

 Baca Juga: Dapat Lampu Hijau, LRT Jakarta Siap Dioperasikan

Percepatan pembangunan skybridge sambil menunggu pengoperasian perdana light rail transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrom.

Saat ini proses pembangunan jembatan mencapai 60%. Dia optimistis akhir bulan ini atau paling lambat sebelum Lebaran LRT dapat dioperasikan. Adanya integrasi antara Transjakarta dan LRT, penumpang bisa berpindah moda transportasi tanpa harus turun maupun keluar dari stasiun dan halte.

“Jadi pelayanannya bukan hanya 6 kilometer, melainkan sudah terintegrasi dengan Transjakarta sampai Dukuh Atas,” kata Iwan.

Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian MRT dan Kereta Api Ringan/LRT, tarif LRT ditetapkan Rp5.000.

 Baca Juga: Transjakarta Akan Sediakan Bus Terintegrasi Stasiun LRT

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan masih menyelesaikan syarat administrasi seperti sertifikasi depo dan rekomendasi teknis LRT.

“Yang sudah diterbitkan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan adalah rekomendasi teknis untuk prasarana jalan stasiun dan safety asessment untuk pengoperasian. Untuk depo belum ada rekomendasi teknis dan sertifikasinya,” ujar Anies.

Meski belum rampung, dia optimistis LRT dapat beroperasi akhir Mei atau sebelum Lebaran. “Hasil monitoring evaluasi dari Dinas Perhubungan ter kait LRT masih ada beberapa per syaratan yang harus dipenuhi. Mudah-mudahan kalau kemarin kasus MRT juga begitu semua dikejar last minute,” kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Sebelumnya, Anies mengatakan salah satu tantangan di Jakarta hari ini adalah bagaimana membuat sebuah sistem transportasi umum massal yang terintegrasi sehingga antar moda transportasi menjadi sebuah kesatuan.

Konsekuensinya bagi warga bisa berangkat dari mana saja, bisa transfer dengan mudah untuk tujuan ke ma na saja. Integrasi harus dimulai sejak perencanaan karena di dalam perencanaan tidak dimasukkan kata integrasi, sehingga masing-masing operator moda transportasi memikirkan bagiannya sendiri.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike menyarankan Pemprov DKI untuk melanjutkan LRT fase II. Apabila operasional LRT hanya Velodrom-Kelapa Gading sejauh 5,8 kilometer, LRT hanyalah men jadi hiasan meskipun terintegrasi dengan Transjakarta.

Lantaran jalur yang pendek dan belum terintegrasi, masyarakat diperkirakan akan memilih menggunakan transportasi lain apabila ingin ke Dukuh Atas melalui Stasiun Rawamangun di mana moda transportasi tersebut bisa menjemput langsung dari depan rumahnya.

“Misalnya warga Cempaka Putih mau ke Dukuh Atas melalui Halte Rawamangun. Buat apa naik LRT, mendingan naik ojek langsung dari depan rumahnya ke Halte Rawamangun. Jadi kalau tidak diteruskan, LRT itu proyek merugi,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Di bagian lain, PT Transportasi Jakarta menyiapkan layanan JAK34 rute Rawamangun-Klender yang nantinya berhenti via Stasiun LRT Velodrom. Rute baru ini memiliki jarak 27 kilo meter.

Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Daud Joseph mengatakan untuk tahap awal disediakan 11 unit angkutan mikro, dengan operator Komika Jaya. Selain terintegrasi LRT, layanan JAK34 juga terhubung dengan Transjakarta koridor XI Kampung Melayu-Puloge bang, JAK26 Duren Sawit- Ra wamangun, serta JAK59 (Rawamangun-Rawa Sengon).

Pada layanan JAK34 rute Rawa mangun-Klender, nantinya me miliki 58 titik pemberhentian untuk memudahkan masyarakat menjangkau moda transpor tasi ini serta menuju tujuan masing-masing.

JAK34 dilengkapi integrasi moda Transjakarta dengan LRT. Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta menyediakan layanan JAK24 rute Pulogadung-Pasar Senen via Kelapa Gading. “Kami harapkan integrasi ini men dorong masyarakat menggunakan moda transportasi publik,” kata Daud.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya