Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike menyarankan Pemprov DKI untuk melanjutkan LRT fase II. Apabila operasional LRT hanya Velodrom-Kelapa Gading sejauh 5,8 kilometer, LRT hanyalah men jadi hiasan meskipun terintegrasi dengan Transjakarta.
Lantaran jalur yang pendek dan belum terintegrasi, masyarakat diperkirakan akan memilih menggunakan transportasi lain apabila ingin ke Dukuh Atas melalui Stasiun Rawamangun di mana moda transportasi tersebut bisa menjemput langsung dari depan rumahnya.
“Misalnya warga Cempaka Putih mau ke Dukuh Atas melalui Halte Rawamangun. Buat apa naik LRT, mendingan naik ojek langsung dari depan rumahnya ke Halte Rawamangun. Jadi kalau tidak diteruskan, LRT itu proyek merugi,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Di bagian lain, PT Transportasi Jakarta menyiapkan layanan JAK34 rute Rawamangun-Klender yang nantinya berhenti via Stasiun LRT Velodrom. Rute baru ini memiliki jarak 27 kilo meter.
Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Daud Joseph mengatakan untuk tahap awal disediakan 11 unit angkutan mikro, dengan operator Komika Jaya. Selain terintegrasi LRT, layanan JAK34 juga terhubung dengan Transjakarta koridor XI Kampung Melayu-Puloge bang, JAK26 Duren Sawit- Ra wamangun, serta JAK59 (Rawamangun-Rawa Sengon).
Pada layanan JAK34 rute Rawa mangun-Klender, nantinya me miliki 58 titik pemberhentian untuk memudahkan masyarakat menjangkau moda transpor tasi ini serta menuju tujuan masing-masing.
JAK34 dilengkapi integrasi moda Transjakarta dengan LRT. Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta menyediakan layanan JAK24 rute Pulogadung-Pasar Senen via Kelapa Gading. “Kami harapkan integrasi ini men dorong masyarakat menggunakan moda transportasi publik,” kata Daud.
(Rani Hardjanti)