Tengok saja, sepanjang tahun lalu penjualan bersih Multipolar dikontribusi dari ritel 78,9%. Sedangkan pada laba bruto ritel berkontribusi 86,7%. Agus Arismunandar, Direktur PT Multipolar Tbk menyebutkan, dari data tersebut ritel masih akan terus menjadi backbone bisnis perusahaan. Dari sektor ritel sendiri, perseroan memiliki saham di Matahati Putra Prima, Matahari Departemen Store, Timezone, dan Books & Beyond.
Di luar segmen ritel sendiri, perseroan juga memiliki segmen bisnis telekomunikasi-multimedia-teknologi (TMT) serta investasi & lain-lain. Untuk penjualan bersih, segmen TMT berkontribusi 16,1%. Sedangkan investasi dan lain-lain berkontribusi 5%. Walaupun begitu, Agus menegaskan tak akan pilih kasih dengan hanya mengembangkan segmen ritel. "Contohnya kami terus berinvestasi di beberapa bisnis digital," tuturnya.
Baca Juga: Redam Kepanikan Pelaku Pasar, BEI Siapkan Protokol Krisis
Secara keseluruhan, pihaknya menyebutkan untuk rencana pengembangan tiap anak usaha diserahkan pada tiap anak usaha masing-masing. Dengan begitu, belanja modal MLPL tahun ini disebutnya akan berasal dari anak usahanya. "Karena kami sendiri belanja modal sangat kecil. Jadi dari anak usaha secara konsolidasi nilainya Rp350 miliar," jelasnya.
VP Corporate Finance MLPL Djony Rospina menambahkan, dari situ di tahun ini pihaknya masih akan mengembangkan tiap sektor bisnis yang dimilikinya. Selain itu, perseroan juga akan mulai menyentuh startup. Menurutnya, dengan jajaran direksi yang cenderung muda maka jelas startup menjadi hal yang menarik.
(Dani Jumadil Akhir)