JAKARTA - Nabi Muhammad SAW melarang adanya penawaran dan pengakuan fiktif dengan tujuan untuk melariskan dagangan yang dijual.
Cerita- cerita bohong yang dibuat untuk meyakinkan pembeli tidak dibenarkan kalau ingin mendapatkan kepercayaan dari pembeli yang justru bisa mendatangkan keuntungan yang berlipat di masa mendatang. Iklan atau promosi yang tidak sesuai dengan kenyataan pun termasuk dalam kategori sumpah yang bohong.
Dengan hanya menjual keunggulan produk tanpa memberitahukan faktor-faktor yang mendukung ataupun efek samping yang mungkin muncul, berarti sama dengan melakukan pembodohan pada konsumen. Etika dalam berpromosi pun tidak luput dari perhatian Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Ciri Karyawan Pembawa Kehancuran
Seperti dikutip dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad SAW, karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, terbitan Madani Prima, Rabu (22/5/2019), dari sini dapat diambil bahwa eksploitasi wanita dalam rangka melariskan produk pun tidak dibenarkan.
Suatu ketika pernah Nabi Muhammad SAW lewat di depan seseorang yang sedang menawarkan baju dagangannya. Orang itu tinggi sedang baju yang ditawarkannya pendek. Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, “Duduklah! Sesungguhnya kamu menawarkan dengan duduk itu lebih mudah mendatangkan rezeki.” (HR. Thusi).
Baca Juga: Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Pahami Dulu Etikanya
Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kepada pedagang tersebut tentang pentingnya konteks atau cara dalam melakukan penjualan.
(Dani Jumadil Akhir)