JAKARTA - Tiga ketidakpastian global yang diperkirakan masih terjadi pada 2020 akan mendorong bergeraknya kurs rupiah ke Rp14.000 hingga Rp15.000 per USD, di mana asumsi kurs dari pemerintah itu lebih lemah dibandingkan perkiraan Bank Indonesia yang sebesar Rp13.900-Rp14.300 per USD.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam mengatakan tiga sumber ketidakpastian global itu adalah, pertama berlanjutnya perang dagang yang terus dilakukan Amerika Serikat dan China.
Berlarutnya perang dagang antara dua negara raksasa ekonomi dunia itu menimbulkan perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
"Ada risiko berlanjutnya perang dagang, dan dampaknya ke pertumbuhan ekonomi dunia, di tengah pertumbuhan ekonomi global yang masih relatif lemah," ujar dia seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: BI: Rupiah Menguat 1,02% hingga 12 Juni
Fenomena kedua yang bisa menjadi sumber gejolak, adalah masih tingginya impor, karena Indonesia membutuhkan investasi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Salah satu indikator investasi yakni Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan Sri Mulyani pada 2020 untuk tumbuh 7%-7,4%.