Produk Mebel Indonesia Berjibaku Lawan Impor

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 23 Juni 2019 10:35 WIB
Foto: Okezone
Share :

Dia mengungkapkan, maraknya ekspor produk mentah, yakni kayu sebagai material mebel, turut memengaruhi suplai kebutuhan pabrikan furnitur tersebut. “Hilirisasi produk kayu itu mutlak, maka dari itu perlu keberlangsungan bahan baku. Jadi sayang sekali kalau bahan baku tersebut langsung diekspor begitu saja tanpa added value," urai Sobur.

Selain itu industri mebel Indonesia saat ini memerlukan asupan investasi lagi jika ingin memperlebar nilai ekspornya. Salah satu caranya ialah bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mau menanamkan modal kerjanya di Indonesia. Hal itu agar jumlah ekspor mebel dapat ditingkatkan lagi. Pemerintah juga sebaiknya memberikan pembatasan terhadap produk impor.

Sobur memproyeksikan pasar mebel dan furnitur akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan properti yang terus melesat setiap tahunnya, ditambah lagi adanya program pemerintah sejuta rumah yang juga akan berdampak pada industri mebel dan furnitur. "Setiap rumah membutuhkan mebel maupun kerajinan untuk menghias interiornya. Jadi industri ini akan terus tumbuh baik yang sifatnya baru atau pergantian kebutuhan interior lama," sebut Sobur.

Dina Hartadi, Wakil Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Pusat, mengutarakan, selain pengembangan produk properti, pertumbuhan pembangunan infrastruktur baik oleh pemerintah maupun swasta juga menggenjot pendapatan industri mebel dan kerajinan.

Apalagi diiringi oleh pipeline pembangunan destinasi wisata dan perhotelan menjadikan platform yang tepat untuk memenuhi suplai produk dan jasa yang dibutuhkan pada bidang hospitality. Hal ini, kata dia, akan semakin menggairahkan bisnis furnitur dan kerajinan, interior, arsitektur serta produk-produk pendukung hotel. Adapun konsep desain yang diperkirakan akan berkembang pada tahun ini adalah model eklektik.

Desain itu menjadikan setiap individu diberi ruang bebas berkreasi dengan desain sesuka hati. Eklektik yang diartikan sebagai percampuran berbagai konsep desain dalam satu benang merah memungkinkan penggabungan ide dari berbagai zaman. “Melalui konsep ini, furnitur beda zaman bisa masuk dalam satu konsep, bahkan dengan furnitur saat ini yang lebih sarat teknologi,” kata Dina.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya