NEW YORK - Harga minyak memangkas kenaikan awal pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan masih berlanjut, mundur kembali dari reli awal ketika OPEC memperpanjang pemotongan pasokan hingga Maret 2020 selama pertemuan di Wina.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat untuk memperpanjang pengurangan pasokan minyak hingga Maret 2020, tiga sumber OPEC mengatakan, ketika anggota kelompok mengatasi perbedaan mereka untuk menopang harga minyak mentah di tengah melemahnya ekonomi global dan melonjaknya produksi minyak Amerika Serikat (AS).
OPEC dijadwalkan untuk bertemu dengan Rusia dan produsen lainnya, aliansi yang dikenal sebagai OPEC+, pada Selasa waktu setempat untuk membahas pengurangan pasokan di tengah melonjaknya produksi minyak AS.
Baca Juga: Harga Minyak Kembali Mendidih Jelang Pertemuan OPEC dan G20
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September ditutup naik 32 sen per barel pada USD65,06. Selama sesi itu, patokan internasional Brent menyentuh intraday tertinggi USD66,75. Kontrak pengiriman Agustus ditutup pada USD66,55 per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 62 sen menjadi menetap pada USD59,09 per barel, setelah sebelumnya menyentuh tertinggi mereka dalam lebih dari lima minggu pada USD60,28. Demikian seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
"WTI dan Brent hari ini telah jatuh dari tertinggi intraday karena pengamat pasar menjadi gelisah dengan menunggu lama untuk pertemuan OPEC untuk menyimpulkan, sebuah tanda bahwa mungkin ada beberapa bentuk ketidaksepakatan," kata Tony Headrick, seorang analis pasar energi di St. Paul, pialang komoditas Minnesota, CHS Hedging LLC.
Baca Juga: Stok Menurun, Harga Minyak Naik hingga 2%
Pertemuan OPEC yang tertutup berlangsung selama lebih dari enam jam. Baca juga: OPEC lanjutkan pangkas pasokan, topang harga karena ekonomi melemah
"Akan sulit untuk mempertahankan keuntungan: akan ada pertanyaan di pasar apakah pemotongannya cukup," kata John Kilduff, mitra di Again Capital Management di New York. "Sejauh ini mereka mendapatkan manfaat dari keraguan, tetapi kita telah merosot sedikit dari ketinggian."
Iran - di bawah sanksi AS bersama sekutu OPEC Venezuela - pada Senin (1/7) bergabung dengan produsen utama Arab Saudi, Irak dan Rusia, dalam mendukung perpanjangan pemangkasan pasokan.