JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengajak investor global untuk segera berinvestasi di Indonesia karena prospek ekonomi Indonesia yang sangat cerah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global, kondusif untuk iklim investasi di Indonesia. Terdapat empat sektor potensial untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu sektor manufaktur, pariwisata, perikanan, dan infrastruktur.
Baca Juga: Arab Saudi Siap Guyur Investasi Rp99 Triliun di Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, untuk mendukung tetap terjaganya stabilitas makro ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk pengembangan empat sektor potensial investasi di Indonesia, BI terus melakukan bauran kebijakan serta melakukan sinergi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Peluang investasi di sektor manufaktur fokus pada tiga komoditi ekspor Indonesia, yaitu automotif, tekstil, dan alas kaki,” ujar Perry dalam keterangan rilisnya di Jakarta kemarin.
Peluang investasi untuk sektor pariwisata difokuskan pada pengembangan prioritas tujuan pengembangan dan branding pa riwisata Indonesia seperti Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Joglo Semar, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo, dan Ke pu lauan Riau.
Sementara untuk sektor perikanan, peluang investasi terbuka khususnya di Indonesia kawasan timur untuk pengembangan budi daya dan industri pengolahan pendu kung nya, mengingat besarnya potensi sumber daya alam Indonesia.
Baca Juga: Menko Luhut: Jangan Ragu Investasi di Indonesia
Dia menuturkan, peluang investasi di sektor infra struktur level nasional, mengacu pada daftar proyek strategis nasional yang diter bitkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prio ritas (KPPIP), terdiri atas 223 proyek dan 3 program.
Untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur, sambung dia, BI terlibat dalam Strategi Nasional Pendalaman Pasar Keuangan sebagai implementasi reformasi struktural pada pem bia yaan infrastruktur dan terus mengembangkan instrumen hedging di pasar valuta asing, untuk meningkatkan pembiayaan inovatif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Perry memaparkan, Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 menjadi ajang promosi peluang investasi di empat sektor tersebut dan dihadiri pelaku usaha, kalangan investor, institusi keuangan, dan asosiasi pengusaha, khususnya di negara setempat.
Penyelenggaraan IIIF 2019 merupakan kerjasama antara KBRI London, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPw LN) Bank Indonesia London, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan.
Pelaksanaan IIIF 2019 adalah perwujudan program linkage Investor Relation Unit/IRURegional Investor Relation Unit/RIRU-Global Investor Relation Unit/GIRU yang merupakan upaya integrasi kegiatan hubungan investor di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Linkage IRURIRU- GIRU tersebut ditujukan untuk menyinergiskan upaya dan peran kemen terian/lembaga dan Bank Indonesia dalam mengelola persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia untuk mendorong aliran investasi ke Indonesia, antara lain melalui kegiatan promosi terpadu.
(Dani Jumadil Akhir)