HOUSTON - Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Selasa (9/7/2019) menurunkan proyeksi permintaan minyak global pada 2019 menjadi hanya naik 1,1 juta barel per hari (bph), 0,2 juta barel per hari lebih rendah dari perkiraan pada Juni.
Melansir laman antaranews, Jakarta, Rabu (10/7/2019), dalam Prospek Energi Jangka Pendek (STEO) terbarunya, EIA juga memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak dunia rata-rata 1,4 juta barel per hari untuk 2020.
Baca juga: Harga Minyak Global Naik Tipis di Tengah Ketegangan di Timur Tengah
EIA memperkirakan persediaan minyak global akan meningkat sebesar 0,1 juta barel per hari pada tahun 2019 dan 2020. Peningkatan persediaan minyak global sebagian besar mencerminkan prospek yang semakin lemah untuk permintaan minyak global pada 2019.
Untuk Amerika Serikat, EIA memperkirakan produksi minyak mentah tahunan akan mencapai rata-rata 12,4 juta barel per hari pada 2019 dan 13,3 juta barel per hari pada 2020, dengan sebagian besar pertumbuhan berasal dari wilayah Permian di Texas dan New Mexico.
Baca juga: Harga Minyak Naik Dipicu Ketegangan Iran
Menurut organisasi tersebut, impor bersih minyak mentah dan produk minyak bumi Amerika Serikat akan mencapai rata-rata 0,6 juta barel per hari pada 2019, turun dari rata-rata 2,3 juta barel per hari pada 2018.
EIA memperkirakan Amerika Serikat akan menjadi eksportir bersih minyak mentah dan produk minyak bumi pada laju 0,1 juta barel per hari pada kuartal keempat 2019 dan rata-rata 0,5 juta barel per hari pada 2020.