Dengan kata lain, terjadi peningkatan nilai produksi perikanan sebesar 74,7%. “Kenaikan produksi perikanan tangkap ini, berdampak terhadap produksi Unit Pengolahan Ikan (UPI) binaan KKP dan akhirnya mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan,” tuturnya.
Tren ekspor produk perikanan Indonesia meningkat 45,9%, yaitu dari 654.950 ton senilai USD3,87 miliar pada 2015 menjadi 955.880 ton senilai USD5,17 miliar pada 2018. Susi menambahkan, hingga saat ini produk perikanan Indonesia telah diekspor ke lebih dari 157 negara di dunia dengan negara tujuan utama Amerika Serikat.
Selain Amerika Serikat, negara lain yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor utama Indonesia, yaitu Tiongkok, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia, dan Vietnam.
“Saya berharap produkti-vitas kapal lokal terus meningkat, pembangunan berbasis perikanan kian merata ke seluruh wilayah sehingga kesejah teraan nelayan tradisional juga meng alami perbaikan,” tandas nya.
Pada kesempatan sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar pelaku usaha di sektor perikanan semakin sadar untuk melaporkan hal-hal yang sesuai regulasi. Menurut dia, selama ini banyak data ekspor yang tidak dilaporkan atau dilaporkan tapi nilainya tidak sesuai.
“Saya mohon dengan segala kemudahan yang kita buat, para pengusaha semakin sadar untuk melaporkan hal-hal yang sesuai regulasi, di mana kalau sudah sesuai, pemerintah tentu akan lebih mudah dalam memberikan kemudahan lainnya,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)