MATARAM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebutkan sebanyak 500 ribu kepala keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia belum memasang kilo Watt hours (kWh) meter dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena tergolong warga kurang mampu.
"500 ribu itu banyak. Aliran listrik ada di depan rumah, tapi tidak mampu pasang. Ini tantangan sosial besar," kata Jonan, saat peresmian infrastruktur kelistrikan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, di komplek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa 50 mega Watt, dikutip dari Antaranews, Kamis (25/7/2019).
Baca Juga: Resmikan 16 Proyek Kelistrikan, Menteri Jonan Targetkan Rasio Elektrifikasi di NTB Jadi 99%
KWh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya konsumen.
Menurut dia, masih adanya rakyat yang belum menikmati listrik penting untuk diperhatikan. Tidak saja oleh pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah dan kalangan swasta.
"Ini menurut saya penting. Indonesia sudah merdeka 74 tahun, tapi masih ada rumah saudara kita tidak mampu bayar sambungan," ujarnya.
Baca Juga: Pemda Diminta Biayai Pemasangan Listrik bagi Warga Tak Mampu
Untuk itu, Jonan juga mendorong pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk membantu pembiayaan sambungan baru pelanggan PLN. Sehingga target rasio elektrifikasi sebesar 99,3% atau 99,5% secara nasional bisa tercapai di akhir 2019.
PLN melalui program PLN Peduli juga sudah memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu di NTB, dan 1.000 rumah tangga di NTT.
"Kementerian ESDM juga bantu. Kami juga mengumpulkan pengusaha, dapat 6.000 rumah," katanya.