Pentingnya Memahami Risiko dalam Berinvestasi

, Jurnalis
Sabtu 27 Juli 2019 09:38 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA - Tak ada investasi yang tak berisiko. Di balik keuntungan yang merupakan motif utama berinvestasi, risiko akan selalu mengiringinya. Itulah sebabnya kita sering mendengar istilah yang sangat familiar: high risk, high return.

Itulah prinsip dasar yang harus benar-benar dipahami sebelum seseorang memutuskan untuk menyalurkan dana untuk kepentingan investasi.

Prinsip itu berlaku di mana pun seseorang berinvestasi, entah membangun usaha, patungan modal dengan kolega usaha, maupun investasi melalui aneka portofolio di pasar modal.

 Baca Juga: Buka Rekening Efek Tak Ribet, Kabar Baik Buat Milenial

Tak ada kompromi soal prinsip itu, apalagi untuk investasi melalui portofolio di pasar modal. Bahkan tidak bisa dipastikan sejauh mana risiko kerugian yang harus ditanggung, pun demikian dengan tingkat keuntungan yang bisa diraih.

Jika ada investasi yang menjanjikan keuntungan semata, tanpa risiko, atau bahkan memastikan sejumlah keuntungan investasi yang akan diraih dengan besaran yang fantastis dan tidak masuk akal (misalnya jauh di atas rata-rata suku bunga deposito), maka Anda patut meragukannya.

Bahkan sebaiknya Anda berpikir seribu kali dan mengabaikan tawaran seperti ini, karena bisa jadi Anda sedang terjebak praktik investasi bodong. Apabila Anda menemukannya, segera laporkan langsung kepada pihak berwenang yaitu OJK.

 Baca Juga: Peran KAP pada Keabsahan Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat

Seperti kita ketahui, dalam berinvestasi, tentunya investor atau calon investor yang ingin berinvestasi di pasar modal sudah tentu didorong motif meraih keuntungan, baik invetasi jangka panjang maupun trading untuk jangka pendek. Jika berinvestasi pada instrumen saham, melekat dua peluang keuntungan.

Pertama, saham menawarkan peluang keuntungan dari dividen, yaitu sebagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dengan nilai tertentu. Kedua, capital gain atau keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai saham saat dijual.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya