Meski demikian, pihaknya akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil tawaran proyek tersebut. Sebagai salah satu contohnya seperti negara itu memiliki dana yang cukup untuk membayar, hingga potensi profit yang menggiurkan.
"Ya memilih tawaran ini sama seperti kalau (perempuan) di dekatkan sama cowok, boleh pilih. Yang ganteng, kemudian yang kaya," ucapnya.
Menurut Mahendra, seleksi itu dilakukan lantaran risiko mengerjakan proyek di luar negeri begitu tinggi. Selain itu faktor keamanan negara setempat juga perlu diperhatikan.
"Yang disasar itu infrastruktur pelabuhan, ada apartemen. Nanti (di Bali) akan membuat agreement. Potensi di Afrika itu nilainya besar," kata Mahendra.
(Feby Novalius)