JAKARTA - Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) meminta kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang justru memperkeruh suasana pasca matinya listrik. Seperti meminta masyarakat untuk ikhlas karena padamnya listrik beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Baru Seumur Jagung, Menteri Rini Diminta Ganti Direksi PLN
Ketua KKI David Tobing mengatakan, sangat disayangkan pernyataan yang keluar dari mulut direksi PLN yang meminta pelanggan untuk ikhlas ketika listrik padam massal. Menurutnya, pernyataan itu cukup membuat konsumen resah, pasalnya perseroan seolah tidak ada ganti rugi.
Selain kata-kata ikhlas, PLN juga sempat mengeluarkan statment untuk memanggil transformer. PLN juga berencana untuk memotong gaji pegawai untuk membayar kompensasi kepada para pelanggan hingga pohon sengon yang menjadi penyebab mati listrik.
"Sudah sampaikan tadi pertemuan ini agar PLN segera menunjuk, konsultan PR. Agar pihak yang memberikan keterangan itu tidak banyak. Sehingga tidak ada kata-kata agar masyarakat ikhlas, PLN mau panggil transformer. Sudah minta maaf kemarin Pak Made di TV dan juga pohon sengon penyebabnya, kemudian ada kata-kata gaji dipotong," ujarnya saat ditemui di Kantor Ombudsman, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Baca Juga: Penampakan PLTD Kapasitas 101 Megawatt yang 'Setrum' MRT Jakarta
Sementara itu, Perwakilan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi meminta kepada PLN untuk tidak sembarangan mengeluarkan stamen, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Sebagai lembaga konsumen kami menanyakan pihak PLN terkait masalah blackout perlu memberikan informasi cepat jangan blunder,” jelasnya.
Lanjut Sularsi, PLN juga harus menjelaskan kepada masyarakat di luar daerah terdampak mengenai pemberian kompensasi. Karena beberapa masyarakat mengadukan jika pemberian kompensasi ini disebut pilih-pilih.