Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk ke RI Capai Rp192,5 Triliun hingga Akhir Juli 2019
Sementara defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi USD3,2 miliar dari USD2,2 miliar pada kuartal sebelumnya. Hal ini seiring dengan kenaikan rerata harga minyak global dan peningkatan permintaan musiman impor migas terkait hari raya Idul Fitri dan libur sekolah.
Sedangkan defisit neraca pendapatan primer pada kuartal-II 2019 membesar menjadi USD8,7 miliar dari kuartal sebelumnya yang sebesar USD8,1 miliar. Juga lebih besar bila dibandingkan kuartal II-2018 yang mencapai USD8,02 miliar.
"Ini didorong faktor musiman peningkatan kebutuhan repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri," demikian tertulis.
(Rani Hardjanti)