Saran BI untuk Tingkatkan Ekspor di Tengah Perang Dagang

Maghfira Nursyabila, Jurnalis
Minggu 11 Agustus 2019 15:15 WIB
Ilustrasi Pelabuhan (Foto: Koran Sindo)
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai diversifikasi produk dan perluasan pasar jadi dua hal yang perlu ditingkatkan untuk mendorong ekspor di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, ekspor RI ke China dan AS mengalami perlambatan, setelah kedua negara tersebut bersitegang. Kedua negara tersebut merupakan pasar mayoritas ekspor RI.

Baca Juga: Tarif 6.704 Produk Indonesia ke Cile 0% Mulai Hari Ini

“Dampak sektor rill sudah mulai kelihatan, bahwa ekspor ada perlambatan. Jadi memang dari RI ke depan diharap bisa mendiversifikasi produk dari komoditi base masuk ke manufaktur tapi yang bahan baku bisa diproduksi sendiri,” ujarnya, di Kantor Pusat BI, Jakarta, Minggu (11/9/2019).

Selain itu, lanjut Destry, sudah saatnya melakukan perluasan pasar ekspor dari negara konvensional menjadi non konvensional. Artinya, industry harus merambah ke negara-negara di luar negara mayoritas pasar seperti AS dan China.

Baca Juga: CEPA Indonesia-Korsel Ditargetkan Selesai di 2019

“Makanya coba di buka di middle, Afrika memang ada masalah logistic karena jauh. Tapi tentu ada harapan efisiensi makin tercipta meski masalah itu bisa di atur lah,” tuturnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Juni 2019 mencapai USD11,78 miliar. Realisasi ini mengalami penurunan tajam 20,54% dari bulan Mei 2019 yang sebesar USD14,83 miliar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya