Dia menekankan, Indonesia seringnya hanya sekadar menjadi pasar. Namun, tidak mengambil peran sebagai penyuplai kebutuhan tersebut.
“Kita sering jadi pengguna dan tidak secara sistmatis jadi kapitalisasi marketnya. Padahal kalau dipikir umrah dan haji itu dari persiapan dan berngkat potensinya besar sekali," kata dia.
Menurut Sri Mulyani, untuk bisa menjadi menjadi pelaku di industri halal tersebut, maka perlu sinergi antara kementerian dan lembaga. Sehingga diharapkan, Indonesia tak hanya menjadi konsumen tetapi juga produsen di industri halal.
“(Misalnya) Menperin lauching industri 4.0 kenapa enggak sekalian industri syariah makanan dan minuman, yang pangsa pasrnya besar di Indonesia,” kata dia.
(Dani Jumadil Akhir)