Fakta-Fakta di Balik Indonesia Negara Maritim Tapi Impor Garam

Fakhri Rezy, Jurnalis
Senin 26 Agustus 2019 08:05 WIB
Hasil garam petani (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Impor garam terbilang sangatlah besar dibandingkan dengan produksi dalam negeri. Padahal, Negara Indonesia terkenal dengan luas perairannya yang sangat besar.

Hal tersebut membuat Persiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan hasil alam Indonesia ini. Besarnya impor garam ini dipertanyakan semenjak Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang menyarankan Kepala Negara agar menghentikan impor garam.

Sebab, beberapa waktu belakangan ini harga garam menjadi anjlok.Terutama setelah Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjisatuti geram impor garam yang sangat tinggi.

 Baca juga: Menteri Susi Marah, Harga Garam Anjlok karena Terlalu Banyak Impor dan Bocor

Oleh sebab itu, Jakarta, Senin (26/8/2019), Okezone merangkum fakta-fakta di balik impor garam yang sangat besar bagi negara maritim layaknya Indonesia. Berikut Faktanya.

 

1. Menteri KKP Susi Pudjiastuti geram terlalu banyak impor garam

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti buka suara terkait anjloknya harga garam di tingkat petani yang terjadi belakangan ini. Saat ini harga garam produksi rakyat kualitas unggul (KW I) ada di level Rp600 per kilogram (kg).

Sementara, untuk garam jenis KW II ada di level Rp500 per kg dan KW III sebesar Rp400 per kg. Padahal tahun lalu, harga garam sempat berada di atas Rp1.000 per kg.

 Baca juga: Bisikan Luhut ke Jokowi: Pak Jangan Lagi Impor Garam

Menurut Susi, anjloknya harga garam ditingkat petani dikarenakan impor berlebih. Apalagi, garam impor ini sudah bocor di pasaran.

"Persoalan harga jatuh adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya," ujarnya.

Menurut Susi, seharusnya impor garam memang harus diatur, sehingga harga produksi petani bisa terserap selruhnya dan harganya bisa tetap dijaga.

"Kalau diatur impornya di bawah 3 juta ton kayak tempo hari kan harga di petani masih bisa Rp2.000, Rp1.500," ucapnya.

 Baca juga: Tinjau Tambak Garam NTT, Jokowi: Kita Masih Impor 3,7 Juta Ton

2. Menko Maritim Luhut Minta Presiden Jokowi Setop Impor Garam

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan Presiden Joko Widodo agar menghentikan impor garam sebagai salah satu pemicu anjloknya harga garam.

"Tadi saya saran ke Presiden soal harga garam supaya itu jangan lagi impor-impor karena saya pikir itu membuat harga garam jadi turun, apalagi impor pada waktu panen," kata Luhut.

 Baca juga: Garam Lokal 1,1 Juta Ton dan Impor 3,7 Juta Ton, Jokowi: Jauh Sekali

Pada 2019, realisasi impor garam untuk kebutuhan industri di semester I-2019 telah mencapai sekitar 1,2 juta ton dari alokasi impor yang diberikan di awal tahun sebesar 2,7 juta ton untuk 55 perusahaan.

"Karena kita dengan kira dapat 5.270 hektare yang di Kupang itu produksi garam industri kita tambah 800.000 ton pada 2021. Jadi sebenarnya kita tidak usah lagi impor-impor (garam)," ungkap Luhut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya