JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut angka kecelakaan kereta yang disebabkan oleh lintasan sebidang masih sangat tinggi. Berdasarkan data 2018, ada 365 kecelakaan akibat lintasan sebidang.
Sekertaris Jenderal Kemenhub Djoko Santoso mengatakan, kecelakaan kereta api itu salah satunya disebabkan penanganan pada perlintasan sebidang yang belum menjadi prioritas para pemangku kepentingan (stakeholder). Bahkan, ada beberapa lintasan sebidang yang tak dijaga petugas maupun palang pintu.
"Ini terlihat dari masih banyaknya perlintasan sebidang yang tidak dijaga dan liar. Tentu ini memerlukan koordinasi yang erat antara stakeholder terkait dan edukasi tentang keselamatan di perlintasan sebidang kepada masyarakat," ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Baca Juga: Kecelakaan KA karena Lintasan Sebidang Tembus 395 Peristiwa
Menurut Djoko, hal tersebut sangat disayangkan. Mengingat saat ini banyak masyarakat Indonesia yang mempercayakan transportasi berbasis rel ini.
Di sisi lain kereta api semakin menunjukkan keunggulan kompetitifnya. Kemajuan kereta api, menurutnya, tak terlepas dari perkembangan teknologi perkeretaapian.
Moda transportasi ini dapat memberikan pelayanan yang semakin cepat, aman, hemat energi dan ramah lingkungan. Selain itu, dari sisi daya angkut, kereta api tetap merupakan moda yang paling unggul dibandingkan moda lainnya.