JAKARTA - Perusahaan Startup kuliner, Zomato melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 540 karyawan. Di mana, PHK tersebut merupakan putaran kedua dalam sebulan setelah PHK 60 karyawan di Agustus 2019.
Mengutip laman economic times, Jakarta, Senin (16/9/2019), dalam keterangan tertulisnya, perusahaan akan memberhentikan beberapa tim costumer support. Sementara itu, karyawan akan mendapatkan pesangon dua hingga empat bulan.
Baca juga: 4 Fakta PHK Massal, Hantui Unicorn Bukalapak hingga Induk Usaha Bentoel
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah melihat produk dan platform Zomato berkembang dan meningkat secara signifikan. Kami telah secara dramatis meningkatkan kecepatan resolusi layanan, sehingga sekarang hanya 7,5% dari pesanan kami memerlukan dukungan (turun dari 15% pada bulan Maret), ”kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Zomato mengatakan bahwa mereka akan menyelenggarakan bursa kerja untuk membantu para pekerja yang di-PHK. Serta akan memberikan dukungan asuransi hingga Januari 2020.
Baca juga: Net TV Tawarkan Pensiun Dini ke Karyawan, Direksi: Puluhan Sudah Mendaftar
Namun, Zomato mengatakan bahwa pemangkasan tersebut bukanlah untuk memangkas biaya. Hal ini disinyalir karena ingin memperkuat tim teknologinya.
“Tahun ini kami telah mempekerjakan sekitar 1.200 orang di berbagai fungsi (tidak termasuk armada pengiriman jarak jauh kami) dan 400 posisi off-roll lainnya. Kami saat ini sedang merekrut tim teknologi, produk, dan ilmu data kami, ”kata pernyataan itu.
Baca juga: Nissan Bakal PHK 10.000 Pekerja Imbas Lesunya Penjualan
Keterangan tersebut menambahkan, Tim costumer Support saat ini memiliki 400 karyawan yang tersisa.
Pemutusan hubungan kerja terjadi karena Zomato terkunci dalam kebuntuan dengan Asosiasi Restoran Nasional India (NRAI) karena program keanggotaannya yang kontroversial, yakni Gold.