JAKARTA - Asosiasi Serikat Pekerja Sriwijaya Air (Aspersi) memberikan sikap atas kekisruhan yang terjadi di tubuh Sriwijaya pasca Dewan Komisaris PT Sriwijaya Air telah memutuskan untuk memberhentikan 3 direksi termasuk direktur utama perusahaan.
Lantas bagaimana kelanjutan kerja sama Sriwijaya dengan Garuda Indonesia Group? Sebab, ketiga orang tersebut adalah direksi yang diambil dari pejabat di Garuda Indonesia.
Baca Juga: Takut Merugi, Sriwijaya Air Tak Ajukan Penerbangan Tambahan untuk Mudik Lebaran
Ketua Umum Aspersi Pritanto Ade Saputro mengatakan, fakta bahwa Perjanjian Kerjasama Manajemen (KSM) dengan PT Garuda Indonesia Grup dibuat dan telah disepakati sesuai tujuannya untuk menyelamatkan PT Sriwijaya dari kebangkrutan di tahun 2018.
Berdasarkan data yang diperoleh manajemen (Corporate Strategy) bahwa kondisi kinerja perusahaan dalam hal keuangan dan operasional selama dikelola oleh Manajemen KSM telah menunjukan hasil kinerja yang positif dan hasilnya telah dirasakan oleh seluruh karyawan.
"Faktanya bahwa selama dikelola oleh Manajemen hasil dari KSM, telah terjalin hubungan industrial yang harmonis dan merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya dan hal ini berdampak pada peningkatan dalam memberikan pelayanan kepada penumpang," kata Pritanto dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Baca Juga: Rombak Direksi, Dirut Sriwijaya Air Diberhentikan
Fakta bahwa sejak dikelola oleh Manajemen hasil dari KSM, seluruh karyawan merasakan terjadi peningkatan dari sisi kesejahteraan;