TANGERANG - Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia kembali memberikan pelayanan perawatan atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pada pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air. Hal ini usai rujuknya Sriwijaya Air Group dengan Garuda Indonesia Group ditandai dengan kembali menjalin kerjasama kerja sama manajemen (KSM) melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia.
Baca Juga: 4 Alasan Garuda 'Rujuk' dengan Sriwijaya
“Jadi mulai hari ini kami langsung melakukan handling terhadap pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air,” ujar Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta dalam konferensi pers di Kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (1/10/2019).
Relasi bisnis kedua grup maskapai penerbangan itu sempat bertikai, lantaran pihak Garuda Indonesia menilai Sriwijaya Air melakukan wanprestasi alias tidak menepati perjanjian kerja sama bisnis.
Baca juga: Blakblakan Direktur Sriwijaya Mundur: Pesawat Berpotensi Membahayakan!
Di sisi lain, Sriwijaya Group hingga kini masih menunggak utang sekitar Rp810 miliar kepada GMF AeroAsia. Utang ini juga yang sempat membuat GMF AeroAsia enggan memberikan pelayanan.
Imbasnya, dari 30 pesawat milik Sriwijaya Air hanya 12 armada yang bisa beroperasi. Artinya ada 18 pesawat Sriwijaya air yang di-grounded.