Sementara itu, neraca perdagangan pada September masih baru akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik pada tanggal 15 Oktober 2019. Perry berharap, neraca perdagangan pada Oktober 2019 mengalami surplus kembali.
“Kita tunggu tapi secara keseluruhan itu masih menunjukkan triwulan III 2,5-3% dan konsisten dengan assessment kita terhadap stabilitas eksternal terjaga dengan indikator Terlihat dari cad 2,5-3% dan pembiayaan atau pendanaan CAD masih memadai terutama didukung PMA dan investasi porotofolo ke SBN,” katanya.
Menurut perry, pembiayaan untuk CAD mengingat aliran modal asing masih sangat besar menyusul kepercayaan investor asing kepada Indonesia masih tinggi. Hal tersebut terlihat dari angka modal asing yang masuk hingga pekan kedua Oktober 2019 mencapai Rp195,5 triliun.
Dari total portofolio itu, sebanyak Rp140,6 triliun masuk ke Surat Berharga Negara (SBN). Kemudian Rp52,59 trilun masuk ke pasar saham, dan sisanya masuk ke obligasi korporasi.
"Modal asing sampai 10 Oktober total inflow year to date Rp195,5 triliun total protofolio. SBN Rp140,6 triliun kemudian yang saham adalah Rp52,9 triliun dan sisannya obligasi koorporasi, SBI," katanya.