Salah satu sistem yang disosialisasikan adalah input data pendidikan dan kesehatan. Sistem ini merupakan pertukaran data antara BKN dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenrsitekdikti).
Menurutnya, dengan sistem ini akan lebih mempermudah calon pelamar. Karena menurutnya, sistem ini bisa mengrangi jumlah pengumpulan berkas pada saat pendaftaraan CPNS.
Dengan sistem itu lanjut Ridwan, nantinya para pelamar hanya harus menginput nama dan nomor induk mahasiswa (NIM) saja. Nantinya, secara automatis seluruh berkas pendidikan dari mulai nomor ijazah, nilai IPK hingga akreditasi kampus akan terinput dengan sendirinya.
“Selasa-Jumat lalu kami lakukan bimbingan teknis kepada admin instansi untuk setting formasi dll di SSCASN. Semoga setting tersebut selesai sebelum pengumuman resmi penerimaan CPNS 2019 keluar,” jelasnya.
(Rani Hardjanti)