JAKARTA - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,05% di kuartal III-2019. Angka tersebut sama dengan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya. Namun, angka proyeksi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 yang mencapai 5,17%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, perkiraan sebesar 5,05% tersebut berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu dengan melihat berbagai kemungkinan dari indikator pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Syarat Ekonomi RI Bisa Tumbuh di Atas 5% pada 2020
"Jadi mungkin seperti perhitungan BKF sebesar 5,05%, mungkin akan tetap di situ," ungkap Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Dia menjelaskan, ekonomi di kuartal III-2019 tumbuh karena ditopang konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh di atas 5%. Juga ditopang investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang diproyeksikan tumbuh di kisaran 5%.
"Meskipun di sisi investasi kami lihat mengalami sedikit perlambatan," kata dia.
Namun Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengakui, kondisi perekonomian tertekan di sisi kinerja ekspor. Hal itu tak lepas dari pengaruh ekonomi global yang mengalami pelemahan.
"Jadi meskipun kemarin (ekspor) sudah menunjukkan ada perbaikan, kami kami tetap optimis di kuartal III bisa tumbuh di atas 5%," katanya.