Saham Singaraja Putra Meroket 69,4%, Langsung Kena Autoreject

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 08 November 2019 10:46 WIB
Saham Singaraja Putra (Foto: Okezone.com/Yohana)
Share :

JAKARTA - PT Singaraja Putra Tbk resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini.

Emiten berkode saham SINI itu menjadi emiten ke-43 melantai di bursa pada tahun 2019, sekaligus perusahaan tercatat ke-660 BEI.

 Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat Tipis ke 6.169

Melalui skema penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), perseroan yang bergerak di bidang penyedia penginapan melepas 175.000.000 saham ke publik.

Adapun harga yang ditawarkan sebesar Rp115 per saham, sehingga perseroan bakal mengantongi dana segar dari IPO sebesar Rp18,9 miliar.

Pada pembukaan perdagangan, saham SINI naik 75 poin ke level Rp183 dari harga IPO, atau mengalami kenaikan 69,44%. Saham SINI ditransaksikan sebanyak 22 kali dengan volume sebanyak 210 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp3,84 juta.

 Baca Juga: Perdana di BEI, Saham Ginting Jaya Energi Naik 22,2%

Dengan demikian, saham SINI langsung terkena penolakan otomatis (auto rejection) oleh Jakarta Automated Trading System (JATS), karena kenaikan harga saham melebihi ketentuan persentase tertinggi harian khusus saham IPO.

Dalam ketentuan perdagangan perdana saham yang baru dicatatkan dapat terkena auto rejection jika naik atau turun berlaku dua kali lipatnya. Terdiri dari sebesar 70% untuk harga saham Rp50-Rp200, 50% untuk harga saham Rp200-Rp5.000, dan 40% untuk harga saham di atas Rp5.000.

"Ke depan kami akan terus mendorong tata kelola perusahaan yang baik, kami sadari perjalanan masih panjang dalam wujudkan visi kami ke depan. Tapi kami yakin seluruh elemen dibawah BEI dan OJK akan mendorong peningkatan perusahaan kami," ujar Direktur Utama Erick Tonny Tjandra Singaraja Putra saat pembukaan perdagangan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya