Taktik BI Tingkatkan Ekonomi Syariah di Tengah Ketidakpastian Global

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 13 November 2019 15:35 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Okezone.com/Yohana)
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meyakini ekonomi syariah tetap dapat tumbuh dan berkembang di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Gubernur BI Perry Warjiyo bahkan menyebut, ekonomi syariah menjadi salah satu solusi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami meyakini pengembangan ekonomi syariah tidak hanya tingkatkan inklusi keuangan di Indonesia, tapi juga mendorong ekonomi nasional di tengah melambatnya ekonomi dunia," ujarnya dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: BI Minta Pesantren Go Digital Perluas Pangsa Pasar Industri Syariah

Dia menjelaskan, keyakinan tersebut berdasarkan potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia, di mana terdapat 40% penduduk Indonesia belum tersentuh inklusi ekonomi dan keuangan. Segmen penduduk tersebut perlu dikembangkan yang sekaligus menunjukkan potensi dari pengembangan ekonomi di Tanah Air.

"Itu adalah pasar atau potensi yang mendukung ekonomi. Segmen itu perlu dikembangkan," katanya.

Di sisi lain, dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia terdapat berbagai unsur mulai dari pakaian, makanan, hingga kosmetik memerlukan kepastian status sebagai produk halal. Hal itu menjadi potensi lainnya yang bisa dikembangkan dalam sistem ekonomi syariah.

"Di setiap tubuh muslimah saja ada 32 item yang perlu tersertifikasi halal," kata dia.

Oleh sebab itu, untuk pengembangan ekonomi syariah, menurut Perry, dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti kalangan pesantren, pelaku UMKM, hingga pelaku industri halal. Sehingga diharapkan, pengembangan tersebut dapat menjadi daya dukung ekonomi nasional guna memitigasi dampak dari penurunan ekonomi global.

Lebih lanjut, Perry juga menyatakan, ada beberapa langkah lainnya yang dilakukan BI dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah. Di antaranya pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain), penguatan kemandirian ekonomi pesantren, pemanfaatan zakat dan wakaf yang dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan dan optimalisasi pembayarannya melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS), serta penyusunan kurikulum keuangan syariah dan kampanye halal lifestyle.

"Ini ada potensi-potensi yang akan kami terus garap ke depannya," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya