Adapun keseimbangan primer hingga akhir Oktober 2019 pun tercatat defisit sebesar Rp68,4 triliun, naik dari realisasi periode sama di tahun lalu yang mengalami defisit sebesar Rp16,5 triliun.
Untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga Oktober 2019 sebesar Rp373,4 triliun atau mencapai 126,1% dari pagu APBN 2019 yang sebesar Rp296 triliun. Pembiayaan ini lebih tinggi 15,6% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp323,1 triliun.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil menyatakan, defisit hingga akhir 2019 akan mengalami pelebaran dari 1,84% yakni di kisaran 2%-2,2%. Hal itu ditandai dengan pembiayaan anggaran yang berasal dari utang sudah mencapai Rp384,5 triliun atau mencapai 107% dari pagu dalam APBN yang sebesar Rp359,3 triliun.
"Saat ini kami lihat akan ada pelebaran defisit. Itu terlihat dari pembiayaan utang yang sudah mencapai Rp384,5 triliun, angka itu tumbuh 14,2% dari tahun lalu," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)