Ke depan, katanya, diharapkan pengurusan perijinan tidak perlu memakan waktu lama, dan yang terpenting tidak dipungut biaya alias gratis. Sebab, kata Rully, bila ingin menunjukkan mengembangkan UMKM di Indonesia, perlu difasilitasi seperti itu.
Pada kesempatan tersebut, Rully juga menjawab sejumlah pertanyaan dari peserta seminar terkait upaya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengambangan koperasi dan UMKM, khususnya di Jawa Barat.
Menurut Rully, seiring dengan era revolusi industri 4.0 saat ini, muncul tren ekonomi kolaborasi atau ekonomi berbagi, dimana melibatkan banyak pihak yang mendapatkan manfaat dari suatu kegiatan ekonomi.
"Jadi, berdirinya koperasi, saat ini tak lagi top down seperti zaman dulu, namun lebih karena adanya kebutuhan untuk bekerja sama membantu dirinya melalui suatu kelompok. Terhadap kelompok masyarakat atau pekerja yang belum tergerak mendirikan koperasi, yang bisa kita lakukan adalah memberikan sosialisasi dan pendidikan apa itu koperasi dan bagaimana bisa mendapatkan manfaat dari sebuah koperasi," kata Rully.
Dia mengatakan, dunia yang berubah dan penuh dengan disrupsi ini, harus direspon dengan berbeda. Sepuluh tahun lalu, katanya, tak pernah terbayang profesi tukang ojek semenarik hari ini. Juga tak pernah terbayang bila istilah driver memiliki konotasi yang positif daripada sopir zaman dulu.