Investor Pantau Kesepakatan Perdagangan, Dolar AS Tertekan

Fabbiola Irawan, Jurnalis
Sabtu 28 Desember 2019 08:23 WIB
Dolar AS (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat waktu setempat, karena optimisme terhadap kesepakatan perdagangan AS-China mengangkat risiko baru yang mengurangi permintaan safe-haven untuk greenback, dalam perdagangan akhir tahun.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,6%. Dengan kerugian Jumat, indeks dolar untuk tahun ini telah menyusut di bawah 1%. Capaian tersebut sebagai langkah perubahan tahunan terkecil dalam enam tahun.

Baca Juga: Dolar AS Turun di Tengah Perubahan Risiko Perdagangan

"Dolar telah menurun terhadap latar belakang sentimen risiko di pasar ekuitas global dengan investor mengantisipasi kesepakatan perdagangan tahap satu AS-China akan segera ditandatangani, yang akan datang di tengah dunia kebijakan moneter ekspansif dan inflasi ,” catata Analis Action Economics, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12/2019).

Para investor kembali usai liburan Natal untuk menggali informasi dari Beijing bahwa mereka telah melakukan kontak dengan Washington mengenai perjanjian perdagangan awal. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah membicarakan acara penandatanganan untuk kesepakatan perdagangan Fase 1 yang baru-baru ini terjadi.

Pada Jumat, euro naik 0,76% hingga mencapai level tertinggi dalam 10 hari. Kenaikan tersebut terbaik dalam hampir lima bulan.

Baca Juga: Indeks Dolar Menguat karena Ekonomi AS Membaik

"EURUSD sangat sensitif terhadap peningkatan pertumbuhan global, dan dengan optimisme perdagangan berayun positif untuk pertumbuhan global, dinamika mengikuti tren Euro dapat mulai berdebat untuk dorongan di atas," ujar Kepala Strategi Pasar Asia Stephen Innes.

Data ekonomi Eropa yang suram telah mendorong hedge fund untuk bertaruh pada euro yang lebih lemah selama 2019, tetapi beberapa kekuatan dalam data zona euro melemahkan mata uang lainnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya