Tercatat, Euro tergelincir 0,39%, menjadi USD1,117, dari Selasa ketika mencapai level tertinggi sejak awal Agustus. Terhadap dolar, pound melemah 0,87% pada USD1,314.
Namun, Wizman mengatakan dia memperkirakan kenaikan dolar hanya sementara. "Kami pikir tren masih menuju dolar yang lebih lemah terhadap mata uang utama secara keseluruhan pada tahun 2020. Itu didukung sebagian oleh pandangan bahwa pertumbuhan global akan berlanjut dan itu akan baik untuk blok non-dolar," katanya.
Perdagangan kemungkinan akan tetap melemah tipis sampai Selasa depan, ketika sebagian besar negara Eropa buka setelah liburan Epiphany hari Senin. Tetapi para pelaku pasar akan merasa lega bahwa dolar menavigasi masa liburan tanpa mengalami tekanan pasar uang yang ditakuti banyak orang.
(Dani Jumadil Akhir)