JAKARTA - Perusahaan konglomerat Negara China, Citic Ltd berencana untuk mengurangi kepemilikannya di McDonald China dengan menjual 22% sahamnya. Saham ini setara dengan USD300 juta atau Rp4,18 triliun (kurs Rp13.935 per USD).
Melansir Bloomberg, Rabu (8/1/2020), hal ini dilakukan Citic setelah melihat kenaikan biaya yang berkaitan dengan masalah epidemi Afrika Swine Fever yang tengah berlangsung. Di mana pemusnahan seperempat babi dunia dan menjadi penyebab harga protein hewani di China melonjak. Kenaikan biaya terus menggenjot laba waralaba makanan siap saji ini.
Baca Juga: Banyak Skandal, Ini Daftar 10 Perusahaan dengan Reputasi Terburuk di Amerika
Melalui pernyataannya, McDonald China mengumumkan tengah mencari pembeli untuk 22% sahamnya. Harga dasar yang ditetapkan adalah USD312 juta atau Rp4,3 triliun dan sampai saat ini proses penawaran terus berlangsung.
Sementara itu, Citic Capital Holdings Ltd sebagai bagian dari perusahaan Citic Ltd mengungkapkan ketertarikannya pada 22% saham tersebut. Citic Capital Holdings Ltd saat ini memiliki 20% saham di McDonald's China.
"Citic Capital yakin dengan pertumbuhan masa depan dan prospek bisnis dan kami secara aktif berpartisipasi dalam proses penawaran," ujar seorang juru bicara.