JAKARTA - Mantan CEO Nissan Carlos Ghosn resmi menjadi buronan interpol setelah kabur dari Jepang sejak akhir tahun lalu. Carlos kabur ke Lebanon usai terlibat kasus korupsi di perusahaannya.
"Sejauh ini belum pernah ada terdakwa kasus hukum yang meninggalkan wilayah Jepang. Ghosn melakukannya secara ilegal," ujar Menteri Kehakiman Jepang, Masako Mori.
Okezone merangkum fakta terkini terkait kasus Carlos Ghosn, Sabtu (11/1/2020):
1. Tinggali Rumah Milik Nissan di Lebanon
Pelarian mantan petinggi Nissan ini ke Lebanon tentunya menimbulkan sebuah polemik. Pasalnya, dia sekarang tinggal di rumah mewah yang dibeli oleh perusahaan Nissan pada 2012 lalu senilai USD8,75 juta atau setara dengan Rp121 miliar di Beirut, Lebanon.
Perusahaan tersebut tentunya tidak tinggal diam dan telah berusaha untuk mendepak Ghosn dari rumah yang berada di Beirut sejak penangkapannya pada akhir 2018 lalu, akan tetapi usaha tersebut gagal dikarenakan kunci pada rumah tersebut telah diganti dan hanya Ghosn ataupun asisten pribadinya yang dapat mempunyai akses masuk ke dalam rumah tersebut.
2. Ghosn Merasa Kasusnya Tidak Adil
Carlos baru-baru ini menggelar konferensi pers untuk membicarakan terkait pelariannya. Dalam kesempatannya ia mengungkapkan perasaannya tentang sistem peradilan Negara Jepang.
“Saya ingin sistem peradilan, di mana serangan dan pertahanan tersangka memiliki hak yang sama dan seimbang supaya kebenaran terjadi. Saya berada di sistem di mana ini bukan tentang kebenaran, ini tentang menang. Ini tentang pengakuan," kata Carlos
Dia juga menggambarkan tentang penahanannya selama di Jepang sebagai mimpi buruk, karena menjalani interogasi intens hingga 8 jam sehari, tanpa didampingi pengacara. Kemudian ada juga ancaman, bila dirinya tidak mengaku keluarganya akan menderita.