Fakta Potensi Perairan Natuna, dari Lobster hingga Kawasan Wisata

Vania Halim, Jurnalis
Minggu 12 Januari 2020 06:07 WIB
Lobster (Reuters)
Share :

JAKARTA - Pemerintah segera menyelesaikan konflik perairan Natuna dengan China. Karena secara hukum internasional, Indonesia bisa memenangkan konflik laut Natuna tanpa harus berperang.

Pakar Perikanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Sulistiono mengatakan, setelah memenangkan konflik, langkah selanjutnya mengusir kapal-kapal asing yang ada di wilayah Natuna. Setelah itu, pemerintah perlu segera membangun basis ekonomi di wilayah Natuna.

Laut Natuna di Provinsi Kepulaun Riau diakui China sebagai perairan dimiliki negaranya. Dasar pemikiran itu menjadi alasan China menggiring nelayannya dengan pengawalan angkatan laut, masuk ke laut Natuna. Sikap China ini menjadi polemik.

 Baca juga: Natuna Diincar Asing, Ini Potensi Ikan dengan Nilai Ekspor Fantastis

Berikut Okezone telah merangkum fakta mengumpulkan fakta Natuna dari sisi ekonomi, Minggu (12/1/2020) :

1. Memastikan Ketersedian Infrastruktur yang Layak

Dalam membangun pusat ekonomi, hal pertama yang harus dilakukan memastikan ketersediaan infrastruktur yang layak. Misalnya, dengan membangun pelabuhan dan juga pusat perikanan di Natuna.

"Pusat ekonomi bisa berupa pelabuhan dan armada perikanan yang baik. Banyak hal sudah dilakukan oleh pemerintah. Skalanya mesti diperbesar dan dipermodern," jelasnya.

 Baca juga: Pemerintah Diharap Segera Bangun Basis Ekonomi di Laut Natuna

2. Dijadikan Kawasan Wisata

Selain itu, Natuna bisa dibangun kawasan wisata. Menurutnya, selain terkenal dengan kuliner dan budaya, Natuna juga tempat favorit untuk pecinta olahraga air seperti diving.

"Pusat ekonomi juga bisa berupa pengembangan wisata laut (diving, snorkling) terumbu karang, hotel atau penginapan yang representatif (wc bersih). Dalam wisata bisa juga ditampilkan sea culinary and coastal culture," ujar Pakar Perikanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Sulistiono.

 Baca juga: Menakar Peluang Indonesia Usir Kapal-Kapal China di Laut Natuna

3. Keamanan Harus Diperketat

Jika pusat ekonomi sudah dibangun maka pengamanan harus diperketat. Patroli keamanan laut harus dilakukan secara rutin agar tak ada lagi yang berani masuk ke wilayah perairan Indonesia secara ilegal.

"Menurut saya yang cukup urgen adalah patroli keamanan laut yang rutin. Tiap hari kalau perlu," ucap Sulistiono.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya