Meski Rolls-Royce dan industri dirgantara lainnya tengah mengerjakan sistem propulsi listrik dan hibrid untuk pesawat terbang, utamanya pesawat jarak jauh, di mana saat ini mesin jet masih merupakan satu-satunya pilihan.
Mengingat teknologi ini sudah ada sejak Perang Dunia Kedua, seberapa efisien yang dapat dikeluarkan dari mesin jet?
Cukup banyak, menurut Profesor Pericles Pilidis, kepala departemen tenaga dan propulsi di Pusat Teknik Propulsi Universitas Cranfield.
Departemennya bekerja sama dengan beberapa proyek penelitian dengan perusahaan luar angkasa termasuk Airbus dan Rolls-Royce.
"Saya harap ada kemajuan," katanya. Bahan-bahan yang lebih baik, dengan bentuk lebih efisien, dan bahan pelapis yang lebih baik, semuanya bisa berkontribusi untuk membuat mesin lebih ringan dan lebih kuat.