JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan diprediksi melemah. Dengan support di level 6.255 sampai 6.218 dan resistance di level 6.300 sampai 6.348.
Menurut Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, pasar di warnai sentiment positif penandatanganan fase pertama AS China, di mana hal ini menghentikan perang dagang 19 bulan yang menekan pertumbuhan ekonomi global dan menjadi beban bagi pasar keuangan global.
Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Waspadai Aksi Ambil Untung
Langkah Departemen Keuangan AS, yang mengeluarkan China dari daftar manipulator mata uang juga menjadi sentiment positif pasar. Ini merupakan isyarat niat baik ketika delegasi China yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Liu He melakukan penandatanganan perjanjian perdagangan parsial.
Perwakilan AS dan China telah melakukan penandatangan kesepakatan perdagangan parsial, di mana AS setuju untuk tidak mengenakan tarif tambahan dan mengurangi tarif terhadap sejumlah barang China senilai USD120 miliar. Bagian kesepakatan adalah China akan meningkatkan pembelian produk AS.
Baca juga: BPS Rilis Neraca Dagang, Bagaimana Nasib IHSG Hari Ini?
China dikabarkan akan membeli lebih dari USD50 miliar minyak, gas alam cair, dan produk energi AS lainnya dalam dua tahun. Tetapi ada keraguan apakah China akan memenuhi hal tersebut. Selain itu perjanjian perdagangan AS-China juga mencakup ketentuan untuk mengekang pencurian kekayaan intelektual bersama dengan transfer teknologi.
“Hal ini masih harus di bahas antar kedua Negara karena berbedaan pendapat kedua negara,” tulisnya, dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2020).
Baca juga: IHSG Berpotensi Bergerak Mixed Cenderung Menguat
Kesepakatan fase satu ini dipandang masih sangat rapuh karena banyak hal teknis yang harus dibicarakan. Pernyataan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, bahwa Amerika akan mempertahankan tarif barang-barang China sampai kesepakatan tahap kedua berakhir juga menjadi sentiment negative pasar.