Ada beberapa rasio keuangan yang juga penting dicermati. Pertama, net profit margin (NPM). Pos ini menggambarkan tentang profitabilitas perusahaan. Nilai NPM berasal dari laba bersih dibagi pendapatan usaha. Semakin besar nilai NPM, semakin efisien perusahaan tersebut.
Sedangkan return on equity (ROE) memberikan gambaran perbandingan antara laba yang dihasilkan dengan modal yang disetorkan pemegang saham (ekuitas). Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian hasil investasi. Nilai ROE yang baik biasanya di atas 20%, namun besarannya akan berbeda-beda tergantung jenis kegiatan usaha dan ukuran suat perusahaan. Semakin tinggi ROE, semakin bagus atau semakin optimal kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal.
Rasio ketiga adalah earning per share (EPS) atau laba bersih per saham. Angka EPS diperoleh dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Nilai EPS tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghitung rasio price-to-earning ratio (PER) yang diperoleh dengan membagi harga per lembar saham dengan EPS. Nilai PER tersebut kemudian dibandingkan dengan PER industri yang sejenis untuk menilai apakah harga suatu saham undervalued atau overvalued relatif terhadap laba bersih di antara perusahaan sejenis.
Nilai buku perusahaan atau book value juga perlu dicermati. Nilai buku per saham diperoleh dengan membagi total ekuitas dengan jumlah lembar saham dalam modal disetor. Nilai buku per saham tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghitung rasio price-to-book value (PBV) yang didapat dengan membagi harga per lembar saham dengan nilai buku per saham. PBV akan sangat berguna jika suatu perusahaan dalam kondisi distress atau diindikasikan tidak memiliki prospek usaha.
Misalnya, suatu perusahaan yang dalam kondisi distress yang laporan keuangannya disajikan secara wajar idealnya akan memiliki nilai PBV sama dengan 1. Jika suatu saat perusahaan tersebut mengalami pailit dengan kondisi PBV sama dengan 1, pemegang saham akan mendapatkan pembagian aset perusahaan dengan nilai yang sama dengan nilai saham yang dimilikinya. Suatu perusahaan yang memiliki prospek usaha yang bagus biasanya akan memiliki nilai PBV di atas 1. (TIM BEI)
(Feby Novalius)