4. Diresmikan Langsung Oleh Presiden
Usai pembangunannya selesai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung meresmikan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung.
"Hari ini saya ke Bandung, Jawa Barat. Saya hendak meresmikan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung. Pembangunan terowongan ini adalah salah satu upaya besar pemerintah untuk membenahi Sungai Citarum," tulisnya melalui akun Twitter resminya @jokowi, Rabu (29/1/2020).
5. Atasi Banjir Besar di Wilayah Cekungan Bandung
Terowongan Nanjung tidak menjadi penangkal banjir yang utama di Bandung. Terowongan yang memakan waktu 2 tahun pembangunan ini akan dioperasikan jika terjadi banjir besar di wilayah Cekungan Bandung yang meliputi Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang.
Jika dalam kondisi normal atau sedang tidak terjadi banjir besar, Terowongan Nanjung tidak akan beroperasi. Artinya air akan tetap dialirkan melalui aliran biasa ke Curug Jompong.
"Ini upaya kita dalam rangka mengatasi banjir genangan yang ada di Kabupaten Bandung dan di bawahnya. Jadi program besarnya kita harus selesaikan yang di hulu, itupun belum selesai," kata Presiden Jokowi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengatasi banjir di Cekungan Bandung.
“Cekungan Bandung tidak ada berita negatif karena air yang biasa kumpul di titik-titik tersebut bisa dialirkan dengan cepat melalui Terowongan Nanjung. Kami berkomitmen untuk melakukan percepatan pengendalian banjir sehingga potensi banjir bisa lebih dikendalikan,” jelas Ridwan Kamil dikutip dari situ PUPR, Rabu (15/1/2020).
6. Bandung Punya Terowongan Penangkal Banjir Lainnya
Selain Terowongan Nanjung, ada juga infrastruktur pengendali banjir di Bandung Selatan lainnya yakni Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung dan Floodway Cisangkuy.
“Floodway Cisangkuy ini sudetan untuk masuk ke Sungai Citarum di hilir Dayeuhkolot yang langganan banjir. Debit banjir akan kita alirkan ke Floodway Cisangkuy minimal 220 m3/detik sehingga yang lewat Sungai Cisangkuy yang asli hanya 5 m3/detik. Ini akan mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot,” papar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Untuh Floodway Cisangkuy yang sepanjang 1,7 kilometer ini akan rampung pada Oktober 2020 mendatang dengan PT PP sebagai kontraktor.
“Target saya dengan Gubernur Jawa Barat tahun 2020 ini pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Citarum Hulu selesai, sehingga mulai tahun depan bisa fokus ke hilir seperti Karawang, Muara Gembong dan Cibeet,” lanjut Menteri yang gemar bermain drum itu.