JAKARTA - Bitcoin dan emas menjadi pilihan investasi di tengah mewabahnya virus corona. Virus yang telah menewaskan lebih dari 100 orang ini diperkirakan akan “menginfeksi” pasar, sehingga dibutuhkan langkah sigap dengan mengalihkan investasi ke aset yang lebih aman.
Bitcoin melonjak hingga 8% dalam seminggu terakhir dan pada perdagangan Rabu mencapai nilai USD9.380. Ini merupakan level tertinggi sejak November lalu. Sementara itu, logam mulia naik 0,3% dan diperdagangkan pada harga USD1.570 per ounce.
Baca Juga: Virus Korona Mewabah, Starbucks Tutup 4.300 Gerai di China
Melansir Business Insider, Kamis (30/1/2020), jumlah emas yang telah diperdagangkan pada bursa global telah mengalami kenaikan signifikan ke level tertinggi dalam tujuh tahun yaitu sebanyak 2.561 ton. Rekor terdahulu pada Desember 2012 sebanyak 2.573 ton.
Sementara itu, suku bunga rock-bottom diduga sebagai pemicu lonjakkan minat pada emas, bitcoin dan aset kepemilikan lainnya karena investor akan mengalami pengembalian minimal uang tunai di bank. Selain itu, saham dan minyak cenderung bergerak fluktuatif dan terus terpapar dampak kekhawatiran virus korona.
Baca Juga: Wabah Virus Korona, Apotik Ini Didenda Rp5,8 Miliar karena Naikkan Harga Masker
Seperti yang telah diketahui,virus korona Wuhan ini telah menginfeksi lebih dari 6.000 orang dan membunuh 132 orang. Pihak berwenang China telah mengunci setidaknya 16 kota dan membatasi pergerakan hampir 50 juta orang dalam upayanya untuk menghentikan penyebaran virus mematikan tersebut.
(Feby Novalius)