Peran Wuhan Bagi Perekonomian China, Kota Asal Virus Korona

JAKARTA - Kota Wuhan merupakan titik penting perekonomian China. Dengan meluasnya virus mematikan bernama korona yang berasal dari kota ini, tentunya perekonomian Wuhan akan mengalami masa tersulitnya. Lalu bagaimana profil kota Wuhan yang di gadang sebagai kota ke-9 terbaik di China?

Mengambil sumber dari Wuhan Local Goverment dan mengutip dari Aljazeera, Kamis (30/1/2020) Wuhan memiliki setidaknya 11,08 juta populasi. Angka ini merupakan 1% dari populasi China secara keseluruhan.

Sementara untuk produk domestik bruto (Gross Domestic Product), Wuhan berhasil meraih sebesar USD224 miliar di tahun 2008. Nilai ini merupakan 1,6% GDP dari negara China.

Baca Juga:  Begini Skenario Evakuasi WNI Terisolasi Akibat Virus Korona di China

Dalam hal pariwisata, sepanjang tahun 2019 tercatat ada 319 juta turis yang berkunjung ke Wuhan. Nilai yang dihasilkan dari kedatangan turis ini mencapai angka USD357 miliar.

Setidaknya ada lebih dari 300 perusahaan yang mengambil basisnya di Wuhan. Perusahaan ini merupakan perusahaan-perusahaan Fortune 500 yang mewakili dua pertiga dari GDP Amerika Serikat, yaitu dengan pendapatan USD13,7 triliun, laba USD1,1 triliun, nilai pasar USD 22,6 triliun dan mempekerjakan 28,7 juta orang di seluruh dunia.

Di tahun 2020, pemerintah Wuhan menargetkan terciptanya lapangan pekerjaan sebanyak 220.000. Namun dengan merebaknya virus korona yang mematikan, mungkinkah target ini akan tercapai?

Baca Juga:  Pasien Terduga Terinfeksi Virus Korona di Jambi Ternyata Menderita ISPA

Sementara itu menurut laporan yang dibuat oleh Milken Institue, salah satu lembaga ekonomi independen yang berbasis di Santa Monica, California, Wuhan merupakan kota ke-9 yang memiliki performa terbaik di China. Peringkat pertama di tempati oleh Chengdu, sedangkan di posisi ke-8 yang mana satu peringkat di atas Wuhan, ada kota Changchun.

Sebagai informasi, virus korona yang berasal dari Wuhan hingga saat ini diketahui telah menginfeksi setidaknya 6.000 orang dan merenggut 132 orang korban jiwa. Pihak berwenang telah mengunci 16 kota dan membatasi pergerakan hampir 50 juta orang guna menahan penyebaran virus mematikan ini.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)