Wabah Virus Korona, 54.011 Penerbangan Dibatalkan di China dalam 2 Minggu

Vania Halim, Jurnalis
Jum'at 07 Februari 2020 16:08 WIB
Bandara (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Satu demi satu maskapai penerbangan telah melakukan pembatalan layanan di tengah menurunnya permintaan yang sangat tajam. Hal ini bertujuan untuk menghambat penyebaran virus Korona.

Melansir CNBC.com, Jakarta, Jumat (7/2/2020), lebih dari 54.011 penerbangan, atau 28% dari penerbangan terjadwal ke, dari dan di China antara 23 Januari dan 4 Februari dibatalkan. 14% di antaranya merupakan penerbangan terjadwal internasional.

 Baca juga: RI Stop Penerbangan dan Batasi Impor China, Menko Luhut: Saya Sudah Telepon Dubes

Berkeliling di China juga menjadi lebih rumit, dan hampir 32% dari penerbangan domestik dibatalkan pada periode itu, data Cirium menunjukkan.

Langkah-langkah ini telah membuat China, pasar perjalanan udara terbesar kedua di dunia setelah AS, lebih terisolasi. Maskapai penerbangan di puluhan negara - dari Selandia Baru ke Finlandia ke Uni Emirat Arab - telah memperbaharui layanan atau penerbangan dengan membatalkan sama sekali ke daratan China dan Hong Kong karena penyebaran virus corona.

 Baca juga: Penerbangan ke China Dihentikan, Bagaimana dengan Pesawat Kargo?

Ini akan menurunkan pendapatan maskapai penerbangan tahun 2020. Selain itu juga akan mempengaruhi sektor lain seperti, industri perjalanan, termasuk hotel dan pengecer, dari turis-turis dengan pengeluaran tinggi.

Wabah ini membuat beberapa pelancong lebih berhati-hati dengan perjalanan mereka, bahkan untuk tujuan selain China. Banyak pelancong akan bertanya tentang perjalanan musim semi selama tahun ini, kata Cindy Guo, yang menjalankan Top Travel International di Flushing.

"Beberapa orang lebih suka tinggal di rumah," katanya.

 Baca juga: Tetap Beroperasi, Ini Penangangan Khusus Pesawat Kargo dari China

AS sendiri membatasi perjalanannya tercatat sejak minggu lalu. Serta mewajibkan warga AS yang kembali dari provinsi Hubei - tempat Wuhan, pusat penyebaran virus, berlokasi - untuk menghadapi karantina 14 hari wajib. Pemerintahan Trump telah memesan karantina sendiri untuk warga AS yang telah berada di bagian lain daratan Tiongkok.

Selain itu, orang asing yang telah berada di China dalam dua minggu terakhir, kecuali keluarga dekat warga negara AS dan penduduk tetap dan beberapa lainnya, tidak akan diizinkan masuk sama sekali.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya