Baca juga: Virus Korona Lumpuhkan China, Rantai Pasokan Global Terganggu
Irvin bilang bilang, diperlukan respons fiskal yang kuat dari pemerintah, dan pelonggaran moneter lebih lanjut dari Bank Sentral jika wabah terus meningkat di negara tersebut. Hingga saat ini sudah terdapat 33 orang di Singapura terinfeksi virus korona.
Pada hari Rabu 5 Februari 2020 lalu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan, telah melonggarkan kebijakan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada pertemuan terakhir Oktober 2019 lalu, dan mata uangnya telah diperdagangkan di kisaran batas atas kebijakannya. Oleh sebab itu dolar Singapura masih memiliki ruang depresiasi guna mengakomodasi setiap gejolak ekonomi yang menerpa.
Di sisi lain, pemerintah juga akan mengumumkan paket bantuan dalam anggaran mendatang untuk memberikan dukungan bagi perusahaan dan industri yang terkena dampak wabah korona."Memang, tindakan kebijakan yang kuat dan pre-emptive diambil pada saat ini akan membantu mengurangi dampak negatif dari wabah," imbuh Irvin.
(Fakhri Rezy)