“Ini tidak dapat kita biarkan terus, kita perlu segera mendorong industri baja dan besi makin kompetitif, apa produksinya makin optimal sehingga perbaikan manajemen korporasi, pembaharuan teknologi permesinan, terutama di BUMN harus terus dilakukan,” ucap dia.
Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia Defisit USD3,2 Miliar Sepanjang 2019
Namun, lanjut Jokowi, peningkatan produksi di dalam negeri saja tidak cukup. Pasalnya, pengembangan industri baja dan besi terkendala oleh bahan baku yang masih kurang.
“Karena itu terdapat tiga hal utama yang harus kita lakukan untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri baja dan besi. yang pertama, perbaiki sistem penyediaan bahan baku industri baja dan besi mulai dari ketersediaan dan kestabilan harga bahan baku sampai pada komponen harga gas yang juga perlu dilihat secara detil,” tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)